Travel Highlight Travel Plan
Mencari Informasi Panduan Wisata, Buku VS Internet

Ilustrasi (Thinkstock)
Semakin lengkap informasi terkait perjalanan yang telah didapatkan, pastinya traveler semakin siap untuk menempuh petualangan di tempat tujuan. Dari informasi seperti objek wisata di tempat tujuan, penginapan, transportasi, hingga apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Sumber informasi ini juga beragam dan bisa dipilih sesuai keinginan.
Sebelum internet merajalela, traveler tentunya banyak mencari informasi secara offline. Baik melalui buku, brosur atau bertanya langsung dengan teman yang pernah pergi ke tempat tujuan.
Informasi yang diraih dari buku misalnya, bisa jadi sudah cukup lengkap. Dari informasi yang dikumpulkan detikTravel, Kamis (3/9/2015) buku terbitan luar negeri seperti serial Lonely Planet, DK Travel, Fodor's, National Geographic Traveler, informasinya sangat lengkap. Ukuran buku juga tidak terlalu besar sehingga mudah dibawa kemana-mana.
Tak kalah dengan penerbit luar negeri, penerbit lokal juga tak sedikit yang mengeluarkan buku traveling. Buku-buku tersebut memang bagus, tapi traveler memang harus mengeluarkan uang yang kadang tidak sedikit untuk membelinya.
Harga buku lokal biasanya lebih terjangkau, tapi terkadang informasi yang lebih mantap tentang negara itu ada di buku impor. Sebut saja serial Lonely Planet, harganya berkisar Rp 100 ribu hingga di atas Rp 400 ribu. Buku Fodor's Travel edisi Eropa pun bisa di atas Rp 300 ribu.
Di era modern seperti sekarang pun banyak yang beralih mencari informasi yang lebih praktis lewat internet. Cukup bayar biaya internet atau menumpang WiFi gratis saja sudah bisa mendapat informasi.Next
http://travel.detik.com/read/2015/09/03/092349/3008651/1048/mencari-informasi-panduan-wisata-buku-vs-internet
0 komentar:
Posting Komentar